arang briket ramah lingkungan – Arang briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari bahan organik seperti sekam padi, sabut kelapa, jerami, atau limbah kayu yang dipadatkan dengan tekanan tinggi.
Arang briket memiliki beberapa keuntungan sebagai sumber energi ramah lingkungan. Diantaranya adalah tidak mengasilkan emisi karbon seperti bahan bakar fosil lainnya, tidak menghasilkan asap atau debu yang berbahaya bagi kesehatan, lebih hemat biada dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, dan terbuat dari bahan yang mudah untuk didaur ulang serta mengurangi limbah.
Arang briket dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memasak, memanaskan ruangan, menyalakan api unggun, atau sebagai alternatif batu bara. Arang ini juga dapat membantu untuk mengurangi penggundulan hutan dan pencemaran udara akibat pembakaran kayu atau arang.
Arang Briket Ramah Lingkungan
Berikut ini tutorial membuat arang briket ramah lingkungan :
1. Mengumpulkan Bahan Organik
Langkah pertama adalah mengumpulkan bahan organik yang akan dijadikan arang briket. Bahan organik ini dapat berupa sekam padi, sabut kelapa, jerami, atau limbah kayu. Bahan organik ini harus bersih dari kotoran atau zat kimia yang dapat merusak kualitas arang briket.
2. Mengeringkan Bahan Organik
Langkah kedua adalah mengeringkan bahan organik hingga kadar airnya kurang dari 10%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan arang briket mudah pecah atau meledak saat dibakar. Anda dapat mengeringkan bahan organik dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari atau menggunakan oven.
3. Membakar Bahan Organik
Langkah ketiga adalah membakar bahan organik dalam tungku pembakaran tanpa oksigen hingga menjadi arang. Proses ini disebut pirolisis. Pirolisis adalah proses penguraian termal suatu zat organik tanpa adanya oksigen. Pirolisis dapat mengubah zat organik menjadi gas, cairan, dan padatan (arang).
Arang yang dihasilkan dari pirolisis memiliki kandungan karbon yang tinggi dan nilai kalor yang baik. Anda dapat menggunakan tungku pembakaran yang terbuat dari drum besi, tanah liat, atau bata yang dilengkapi dengan lubang udara dan saluran asap. Anda harus memastikan bahwa tidak ada udara yang masuk ke dalam tungku saat membakar bahan organik.
4. Menggiling Arang
Langkah keempat adalah menggiling arang menjadi bubuk halus. Anda dapat menggunakan mesin penggiling, blender, atau alat penghancur lainnya. Bubuk arang harus memiliki ukuran yang seragam dan halus agar mudah dicampur dengan perekat dan dibentuk menjadi arang briket.
5. Menambahkan Perekat
Langkah kelima adalah menambahkan perekat alami seperti tepung kanji, tepung sagu, atau getah pohon untuk membentuk adonan. Perekat berfungsi untuk membuat arang briket lebih padat dan kuat.
Anda dapat mencampur bubuk arang dengan perekat dengan perbandingan 3:1 atau sesuai dengan kebutuhan. Anda juga dapat menambahkan air secukupnya agar adonan tidak terlalu kering atau basah.
6. Membentuk Arang Briket
Langkah keenam adalah membentuk adonan menjadi bentuk bulat, kotak, atau silinder dengan menggunakan cetakan. Cetakan dapat berupa kaleng bekas, pipa PVC, atau alat cetak lainnya yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Anda harus menekan adonan dengan kuat agar arang briket tidak mudah retak atau hancur.
7. Mengeringkan Arang Briket
Langkah ketujuh adalah mengeringkan arang briket di bawah sinar matahari atau oven hingga kering dan keras. Proses pengeringan dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung pada cuaca dan suhu. Anda harus membalik arang briket secara berkala agar kering secara merata.
Setelah arang briket kering dan keras, Anda dapat menyimpannya di tempat yang kering dan bersih. Arang briket siap digunakan sebagai sumber energi ramah lingkungan.
Demikianlah tutorial membuat arang briket ramah lingkungan. Mudah dan praktis bukan? Semoga informasi ini dapat membantu. Selamat mencobanya.
Bingung ingin membeli arang briket dimana? Yuk, kunjungi artikel jual arang briket.
Terima kasih.